Mazmur 128

Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!

(Mzm. 128:1)

Setiap orang ingin bahagia dan berhak bahagia. Karena itu, tidak salah atau tidaklah berlebihan jika orang berharap akan mendapatkan kebahagiaan ketika menjalani kehidupan berkeluarga. Tidak ada orang yang menikah untuk menderita, kan?

Bagi pemazmur, kebahagiaan dalam hidup berkeluarga haruslah didasarkan pada takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Takut akan Tuhan berarti menjadikan Tuhan dan perintah-Nya sebagai dasar utama membangun kehidupan keluarga. Takut akan Tuhan dapat diwujudkan dengan menerima pasangan hidup dan anggota keluarga lainnya dengan penuh cinta kasih yang murni; rela memberi dan berkorban bagi orang yang dicintai. Perlu disadari bahwa ada saja orang yang menikah dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan bagi dirinya sendiri. Demi kepuasannya, ia pun menuntut pasangan atau anggota keluarga untuk melakukan berbagai hal untuknya. Tidak demikian orang yang takut akan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan akan bersedia berbagi kehidupan, baik di saat suka maupun duka, rela berkorban, saling memberi semangat dan mendorong dalam hal-hal yang baik.

Youth, apabila kita sungguh-sungguh membangun keluarga kita di dalam takut akan Tuhan dan petunjuk-Nya, pemazmur berkata bahwa kita akan memperoleh tiga berkat yang melengkapi kebahagiaan kita. Pertama, kita akan berbahagia dalam menikmati hasil jerih lelah pekerjaan kita. Kedua, istri (pasangan dan anggota keluarga lainnya) akan produktif, seperti pohon anggur yang subur. Ketiga, anak-anak mendatangkan kegembiraan, seperti pohon zaitun di sekeliling meja. Kebahagiaan tidak terjadi begitu saja, melainkan harus diupayakan dan diperjuangkan bersama!

1. Bagaimana ketiga berkat itu terwujud dalam keseharian?

2. Apa saja kebahagiaan yang kita butuhkan untuk keluarga kita?

Pokok Doa : Berkat kebahagiaan bagi setiap keluarga.