BELAJAR MELUPAKAN
“Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.”
(Yes. 43:25)
Apakah Sobat Lansia masih menyimpan barang-barang yang penuh memori masa lalu? Ibu mertua saya punya lemari kayu penuh dengan koleksi perabot masa lalu yang unik dan antik. Ketika suatu hari saya mengamati satu persatu, saya menemukan satu cangkir yang pegangannya bekas disambung dengan lem. Lalu, saya bertanya, mengapa ini masih disimpan, bukankah sudah jelek? Kemudian, ibu mertua saya berkata bahwa ia masih menyimpan untuk mengingat saat dulu ada perselisihan dengan suaminya dan cangkir itu dibanting sehingga putus pegangannya.
Ingatan akan masa lalu memang tidak mudah untuk begitu saja dilupakan, apalagi kenangan pahit yang menimbulkan luka batin. Manusia memang suka mengingat-ingat kesalahan orang lain, namun Tuhan tidak. Kita bersyukur memiliki Tuhan yang tidak mengingat-ingat dosa dan kesalahan kita. Karena itu, kita pun perlu meneladani Tuhan kita, tidak mengisi memori kita dengan kesalahan atau perbuatan buruk yang dilakukan orang lain kepada diri kita. Marilah kita belajar untuk melupakannya. Belajarlah untuk sungguh-sungguh mengampuni orang yang bersalah kepada kita seperti Tuhan telah mengampuni kita lebih dulu.
DOA :
Ya Tuhan, ajar kami untuk tidak mengingat-ingat kesalahan orang lain dan belajar mengampuni dengan sungguh-sungguh. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama