Galatia 3:23-29

Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

(Gal. 3:29)

Seorang anak kecil memegang erat boneka mainannya, saat temannya merengek ingin meminjam boneka kepunyaannya itu. Dengan sekuat tenaga, anak yang punya boneka mempertahankan mainan miliknya supaya tidak berpindah tangan walau hanya sebentar saja. Baginya, apa yang jadi miliknya adalah miliknya, tidak boleh dipegang, dimainkan, apalagi direbut dan menjadi milik orang lain. Miliknya hanya untuk dia, tidak boleh untuk orang lain. Kepemilikan menjadi motivasi orang mempertahankan dan memperjuangkan apa yang dianggap miliknya.

Kita semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus (ay. 26). Iman menghancurkan tembok-tembok pemisah. Baik orang Yahudi dan bukan Yahudi, hamba dan orang merdeka, laki-laki dan perempuan, semuanya direngkuh oleh Allah karena kita adalah milik-Nya. Sejak awal, Ia berjuang bersama kita dan menuntun langkah kita melalui perintah-perintah-Nya, supaya kita berada di jalan selamat dan tidak jatuh pada tangan yang salah, yaitu dosa dan si jahat. Ketika Yesus hadir di tengah-tengah umat manusia, penyertaan dan janji-janji-Nya juga ada bersama kita. Yang jadi soal, bagaimana kita menghidupi status kita sebagai kepunyaan atau milik Kristus?

Youth, kita sedemikian dikasihi dan dijaga oleh Allah. Namun, sering kali kitalah yang tidak menjaga diri. Kita melupakan identitas kita sebagai milik Kristus ketika kita melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menguntungkan kita, tetapi melanggar kehendak Tuhan. Tuhan telah dan selalu melakukan bagian-Nya menjaga kita. Kita pun harus melakukan bagian kita menjaga diri kita yang adalah milik Kristus.

1. Mengapa Allah menjaga kita sedemikian rupa?

2. Apa tanggung jawab kita sebagai anak-anak Allah (milik Kristus)?

Pokok Doa : Menjadi umat kepunyaan Kristus yang setia.