1 Yohanes 2:18-25

Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus
adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus ….

(1Yoh. 2:22)

Seorang teman mengungkapkan kekesalan hatinya setelah membaca tulisan seorang tokoh agama mengenai ajaran Kristus. Padahal, tokoh agama tersebut tidak percaya kepada Kristus. Teman tersebut merasa tersinggung karena ajaran Kristus dianggap salah, bahkan dikatakan sebagai ajaran sesat.

Yohanes mengidentifikasi tiga tanda dari para antikristus. Pertama, mereka memisahkan diri dari persekutuan (ay. 19). Kedua, mereka menyangkal Yesus adalah Kristus dan mereka menyangkal Bapa (ay. 22). Ketiga, mereka menyesatkan orang-orang percaya untuk meninggalkan Yesus (ay. 26). Yohanes pun mendorong orang percaya untuk melindungi diri mereka dari para antikristus. Hal itu dapat dilakukan dengan bergantung pada kehadiran dan pertolongan Roh Allah yang tinggal di dalam diri mereka, mengenal kebenaran, dan tetap tinggal dalam persekutuan bersama Yesus. Yohanes juga memperingatkan bahwa para antikristus ini akan muncul di tengah umat Tuhan.

Youth, saat kita menyebut diri sebagai seorang Kristen, hal itu berarti kita menerima kebenaran Alkitab, menerima Yesus Kristus adalah Anak Allah, dan berkomitmen untuk hidup dalam terang kebenaran Allah. Sehingga, kita beroleh pengharapan akan hidup kekal di dalam Tuhan. Kita pun harus mewaspadai munculnya para antikristus dengan pengajaran-pengajarannya yang menarik dan enak didengar, terdengar rasional dan menyentuh hati. Kita harus waspada dan kritis supaya tidak mudah ditipu dan disesatkan. Caranya? Pelajarilah firman Tuhan dengan tekun dan saksama sehingga mengenal mana ajaran yang benar dan mana yang salah. Lalu, pilih dan ikutilah yang benar!

1. Siapakah yang berpotensi menjadi antikristus?

2. Apa yang harus kita lakukan untuk beriman dengan kritis?

Pokok Doa :  Tetap teguh dalam pengenalan akan Tuhan.