Matius 18:6-9

“Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.”

(Mat. 18:6)

Anak-anak rentan sekali mendapat perlakuan diskriminatif. Mereka dianggap belum dewasa, tidak tahu apa-apa, tidak bisa membela diri, tidak bisa bicara untuk dirinya sendiri, dan lain sebagainya. Data Komisi Nasional Perlindungan Anak menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2013 saja terjadi 1.620 kasus kekerasan terhadap anak. Data sebagai berikut: kekerasan fisik (30%), kekerasan emosional (19%), dan yang tertinggi adalah kekerasan seksual (51%). Ini sangat memprihatinkan. Anak-anak rentan menjadi korban padahal mereka seharusnya dilindungi agar dapat bertumbuh dengan baik.

Yesus mengecam orang-orang yang menyesatkan anak-anak kecil. Para penyesat itu, kata Yesus, lebih baik ditenggelamkan dengan batu kilangan diikatkan pada lehernya (ay. 6). Penyesat (Yun. skandalon) artinya orang yang menjadi batu sandungan, yang dengan sengaja menghalangi dan menjadi penyebab seseorang jatuh, khususnya dalam kesalahan atau dosa. Orang yang menyesatkan adalah orang yang tidak mempunyai integritas; apa yang dilakukannya bertentangan dengan kebenaran yang mereka tahu dan katakan. Para penyesat anak-anak dikecam keras sebab anak-anak seharusnya dilindungi dan dibimbing, bukan disesatkan.

Youth, jangan jadi penyesat! Bukan saja karena ada anak-anak dan orang-orang yang bisa terpengaruh dan jatuh dengan apa yang kita lakukan dan katakan, tetapi terutama karena kita harus mempertanggungjawabkan hidup kita sepenuhnya di hadapan Tuhan. Sebaliknya, sebarkanlah kebenaran dan hal-hal baik yang membangun. Bantulah setiap orang yang membutuhkan bimbingan. Hiduplah berintegritas!

1. Mengapa Yesus mengecam para penyesat?

2. Bagaimana cara Anda menjadi pembawa kabar yang baik dan benar?

Pokok Doa : Hidup sebagai saksi Tuhan yang menyebarkan kabar baik dan benar.