Ayub 6:1-13

Ah, kiranya terkabul permintaanku dan Allah memberi apa yang kuharapkan!

(Ayb. 6:8)

Sahabat Senior, sepanjang hidup ini kita pasti sering meminta berbagai hal kepada Tuhan. Mulai dari kesehatan diri sendiri sampai anak-cucu, kehidupan yang layak dan kesuksesan, sampai meminta kemampuan agar kita bisa berkarya sampai akhir hayat. Semuanya tidak salah dan sah-sah saja. Namun selama menantikan jawaban doa dari Tuhan, kadang kala kita bertanya-tanya apakah benar Tuhan menjawab doaku? Bahkan jika kita mendapat jawaban yang tidak sesuai dengan doa kita, mungkin pernah ada sedikit terbersit pikiran “Tuhan itu ada gak sih?”

Ayub adalah orang yang pernah secara bertubi-tubi mengalami berbagai pencobaan. Dalam sekejap seluruh hartanya lenyap, anak- anaknya mati, ia menderita penyakit barah dari ujung kepala hingga ujung kaki, dan istrinya menyuruh ia untuk mengutuki Tuhan. Di tengah rasa frustrasinya, ia meminta dan memohon kepada Tuhan untuk mengambil nyawanya. Ayub berharap permintaannya itu dikabulkan oleh Tuhan. Sahabat Senior, jika kita meminta sesuatu kepada Tuhan, kita selalu berharap Tuhan memberikan. Namun dalam realitanya, tidak selalu kita segera mendapatkan apa yang kita doakan. Mengapa? Sebab yang kita minta dalam doa, belum tentu benar. Oleh sebab itu, mari kita tetap bersyukur meskipun terkadang Tuhan menjawab tidak sesuai dengan doa kita. Percayalah, Dia memberikan yang terbaik untuk kita!

DOA:

Tuhan, saat ini kami mengerti bahwa jawaban doa dari-Mu selalu yang terbaik untuk kami. Terima kasih Tuhan. Amin.