14
Feb

KESALEHAN PALSU

Yesaya 58:1-12

Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah supaya engkau membuka belenggu- belenggu kelaliman. ….”

(Yes. 58:6)

 

 

 

Kata “puasa” berasal dari dua kata Sansekerta, yaitu “upa” artinya dekat dan “wasa” berarti Yang Mahakuasa. Maka “upawasa” atau puasa adalah cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Berdasarkan pengertiannya, puasa dilakukan sebagai latihan spiritual yang bertujuan untuk mendisiplinkan diri dan membarui sikap. Dalam Alkitab Perjanjian Lama puasa seringkali dilakukan secara komunal dalam ibadah dan bersifat sukarela, sebagai tanda penyesalan atas dosa/kesalahan yang dilakukan dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan.

 

Melalui Yesaya, Tuhan menegur bangsa Israel yang kerap kali hidup dalam kefasikan, penyembahan berhala, dan ketidakadilan. Tuhan mengkritik kesalehan palsu yang mereka lakukan dengan mencari Allah, merendahkan diri dan berpuasa. Padahal hati dan mulut mereka dipenuhi keluh kesah, bahkan tindakan mereka terhadap sesama penuh kekerasan dan jauh dari rasa peduli. Tuhan tidak senang akan doa dan ibadah yang mereka lakukan. Puasa yang Tuhan kehendaki adalah tindakan yang penuh keadilan bagi mereka yang terbelenggu dan teraniaya; kepedulian bagi mereka yang lapar dan terlantar; uluran tangan bagi mereka yang perlu ditolong. Mereka gagal membarui sikap dan malah semakin menjauh dari Allah.

 

Youth, kita mungkin memahami puasa berarti menahan lapar, haus dan amarah saja. Namun, dari kisah bangsa Israel yang menampilkan kesalehan palsu, kita dapat belajar bahwa bukan metode atau cara yang Tuhan pandang dalam doa dan ibadah kita, melainkan sikap hati yang tulus disertai tindakan yang sejalan dengan kehendak-Nya.

 

1 . Bagaimana praktik puasa palsu yang dilakukan bangsa Israel?

2 . Apa yang dapat kita lakukan untuk menerapkan kesalehan sejati bagi Tuhan?

 

 

Pokok Doa:     Melakukan kesalehan sejati.

 

Multiple Ajax Calendar

February 2024
S M T W T F S
« Jan   Mar »
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
2526272829  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama