MENGAMPUNI ORANG YANG BERSALAH
… kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia, supaya ia jangan binasa karena kesedihan yang terlampau berat.
(2 Korintus 2:7)
Badu mengolok-olok Edo dengan sebutan “Negro”. Edo sangat sedih karena diejek oleh Badu. Kiki yang melihat perbuatan Badu lalu menegurnya, “Kamu telah menyakiti hati Edo, Badu! Ayo cepat minta maaf!” Badu pun menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada Edo. Apakah Edo mau memaafkan Badu? “Badu, aku maafkan kesalahanmu. Jangan lagi mengejekku seperti itu, ya!” ujar Edo kepada Badu.
Adik-adik, mengampuni orang yang telah berbuat salah adalah sikap yang mulia. Paulus menasihati jemaat Korintus untuk mengampuni orang yang bersalah. Mari kita membaca 2 Korintus 2:5-11! Hal ini supaya ia tidak terus-menerus berbuat salah dan merasa bersalah. Mengampuni adalah bukti kasih kepada sesama. Dengan mengampuni, kita juga melepaskan diri dari kemarahan dan kesedihan.
Adik-adik, ampuni dan maafkanlah orang-orang yang pernah menyakiti hati kita. Inilah sikap yang Tuhan Yesus inginkan untuk dilakukan oleh anak-anak-Nya.
Doa: Bapa di Surga, teguhkan tekadku supaya aku mau mengampuni orang yang bersalah
padaku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama