DI TENGAH BADAI HIDUP
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
(Mrk. 4:40)
Beberapa tahun yang lalu, saya dan beberapa teman pergi berlibur ke Pulau Sepa. Kami naik kapal dari Ancol untuk menyeberang ke sana. Perjalanan pergi kami berlangsung dengan lancar. Namun, tidak demikian dengan perjalanan pulang kami. Perjalanan yang awalnya menyenangkan berubah menegangkan. Tidak lama setelah kami meninggalkan pulau, tiba-tiba hujan turun dengan deras. Gelombang tinggi mulai menghantam dan kapal kami berhenti di tengah laut. Kami sangat ketakutan. Tak henti-hentinya kami bernyanyi untuk menenangkan hati. Untung saja badai itu akhirnya berlalu dan kami dapat melanjutkan perjalanan.
Sahabat Lansia, badai datang tak terduga. Bukan hanya badai di lautan, tetapi juga badai kehidupan. Badai itu dapat datang dalam bentuk masalah kesehatan, ekonomi, maupun keluarga. Ketika badai itu menerjang, apa yang akan kita lakukan? Tuhan Yesus mengingatkan, ada hubungan antara rasa takut dan percaya. Orang percaya tidak akan membiarkan diri hidup dalam ketakutan. Mengapa? Sebab, ia tahu bahwa Tuhan peduli. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anak-Nya berjalan sendiri. Itu sebabnya, orang percaya tidak membiarkan diri dikuasai oleh ketakutan, dan tetap memiliki iman.
DOA :
Tuhan, ketika badai datang dalam hidup kami, ingatkanlah kami untuk berserah dan mengandalkan-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama