Mazmur 76

… pada waktu Allah bangkit untuk memberi penghukuman, untuk menyelamatkan semua yang tertindas di bumi.

(Mzm. 76:10)

Juan suka hidup bersenang-senang. Ia berpikir bahwa hidup hanya satu kali sehingga ia ingin melakukan apa pun sesuka hatinya. Ia tidak peduli apakah hal itu merugikan dirinya ataupun orang lain, yang penting ia senang. Juan sering bergonta-ganti pacar. Ia senang minum minuman beralkohol, dan ia senang menghabiskan waktu di diskotik. Ia juga senang berjudi dan hal-hal lain yang menurutnya memberikan kesenangan bagi dirinya. Pernah seorang teman menegur Juan, tetapi ia tidak berubah. Juan merasa nanti saja bertobatnya. Saat ia bertobat nanti, Tuhan pasti memaafkannya, begitu katanya.

Kisah di atas memperlihatkan kepada kita bagaimana orang melakukan kesalahan dalam menghargai anugerah Tuhan dalam hidupnya. Tuhan memang mahakasih dan pengampun, tetapi itu bukan berarti manusia dapat mempermainkan Tuhan dan hidup sesuka hati. Manusia bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukannya. Manusia harus selalu mengingat bahwa Tuhan adalah hakim yang adil. Segala sesuatu yang diperbuat manusia mempunyai konsekuensi. Semua perbuatan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

Youth, kita bersyukur karena Tuhan menciptakan kita bukan sebagai robot, melainkan sebagai manusia yang punya akal dan hati. Tuhan memberikan kita kehendak bebas untuk berkata dan bertindak di dunia ini. Akan tetapi, kita perlu membina diri menjadi sosok yang bertanggung jawab. Kita harus bisa menjaga kehendak kita dalam berperilaku dan bertindak, sebab segala sesuatu ada konsekuensinya. Mintalah hikmat kepada Tuhan agar ia berkenan menuntun kita untuk berpikir, berkata, dan bertindak bijaksana.

1. Apa yang Allah lakukan sebagai hakim menurut Mazmur 76?

2. Apa dampaknya bagi Anda ketika menghayati Allah sebagai hakim?

Pokok Doa : Hikmat agar selalu hidup bertanggung jawab di hadapan Allah.