Rut 4:7-22

Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki.

(Rut 4:13)

 

 

Sepasang suami istri sudah menikah sekitar 7 tahun lamanya. Namun, mereka belum dikaruniai anak. Orang-orang di sekitar sering melontarkan pertanyaan yang hampir sama: “Kapan kalian akan punya anak?” Sebenarnya, pasutri ini juga sudah berusaha, antara lain: berkonsultasi ke dokter, memeriksakan kesehatan, hingga melakukan upaya medis “bayi tabung.” Doa-doa juga tak hentinya dimohonkan pasutri tersebut. Namun, mereka sadar bahwa anak adalah karunia Tuhan, bukan hasil usaha manusia. Oleh karena itu, mereka belajar untuk terus berserah kepada Tuhan, apa pun kehendak-Nya.

 

Dalam pernikahan Rut dan Boas, Tuhan mengaruniakan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Obed. Dalam ayat 13 dikatakan: “atas karunia TUHAN, perempuan itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.” Karunia artinya pemberian. Tuhanlah yang punya hak dan otoritas untuk mengaruniakan anak dalam pernikahan. Manusia boleh berencana, tetapi pada akhirnya Tuhanlah yang menentukan segala sesuatunya.

 

Youth, dalam hidup pernikahan, banyak pasutri mendambakan kehadiran anak. Namun, kita harus sadar bahwa kehadiran anak bukanlah tujuan utama pernikahan. Pernikahan dibentuk Tuhan agar terjalin ikatan yang kudus, yang khusus, dan kebahagiaan sejati bersama Tuhan. Jangan lupa bahwa berkat Tuhan dalam pernikahan bukan semata anak, melainkan ada banyak sekali berkat lainnya. Oleh karena itu, murnikan motivasi Anda tentang pernikahan. Gumuli dan doakan terus agar pernikahan Anda kelak bahagia, menjadi teladan, dan memberkati semua orang di sekitar keluarga Anda. 

 

 

1. Siapakah Obed dalam rancangan karya Allah bagi kehidupan manusia?

2. Bagaimana jika pernikahan Anda dikaruniai atau tidak dikaruniai anak?

 

 

Pokok Doa : Hikmat Tuhan dalam memaknai kehadiran anak dalam keluarga.