Ulangan 24:17-22

“Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak yatim; juga janganlah engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi gadai.”

(Ul. 24:17)

 

 

Anak yatim piatu dan para janda mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama pernah mengalami kehilangan orang yang sangat mereka cintai. Anak yatim piatu kehilangan orangtua terkasih mereka; para janda kehilangan suami mereka.
Dalam konteks masyarakat patriarki, seperti terjadi di tengah umat Israel, laki-laki mendominasi dan memegang peranan utama sebagai kepala keluarga. Ketika sang kepala keluarga ini meninggal dunia, istri dan anak-anak harus berjuang keras untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

 

Dalam Ulangan 24:17-22, Tuhan meminta kepada umat-Nya agar jangan sampai mengabaikan anak yatim dan para janda. Mereka juga adalah orang-orang yang dikasihi dan dipedulikan Tuhan. Hal itulah yang perlu diperhatikan umat Tuhan, khususnya dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Misalnya, apabila sedang menuai di ladang, jangan berbalik menyabit apa yang sudah tertinggal di belakang. Atau, ketika memanen hasil kebun anggur, mereka tidak perlu memetik sekali lagi. Apa yang tersisa akan menjadi hak anak yatim dan para janda serta orang asing yang ada di daerah mereka (Ul 24:19, 21). Tuhan mengingatkan bahwa dahulu umat-Nya juga pernah menjadi budak di negeri asing dan akhirnya ditebus Tuhan. Oleh karena itu, mereka diminta untuk dapat memperhatikan juga orang-orang yang hidupnya susah dan menderita.

 

Youth, Tuhan senantiasa menunjukkan kasih-Nya dalam hidup kita. Alangkah indahnya jika kita juga bisa saling menolong dan berbagi kepada yang membutuhkan. Mari, jangan hanya menikmati kasih Tuhan, melainkan ingatlah  untuk menjadi perpanjangan tangan kasih Tuhan kepada orang yang susah dan menderita. 

 

1. Mengapa orang Israel diminta memperhatikan hak anak yatim dan janda?

2. Apa hal konkret yang Anda bisa lakukan untuk anak yatim dan para janda?

 

 

Pokok Doa : Hikmat Tuhan untuk dapat peduli kepada anak yatim dan janda.