6
Nov

STOP MENGHAKIMI

Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi  siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?

(Yak. 4:12)

 

 

“San, lihat, deh, anak kecil di sana. Kasihan sekali, ya, dia nangis-nangis sampai seperti itu. Orangtuanya ke mana, ya? Pelit sekali sama anaknya. Paling dia mau minta beli mainan saja,” kata Oma Tuti. Oma Tuti dan Oma Santi sedang berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan. “Tuti, hati-hati, lo. Jangan sampai kita malah jadi menghakimi orang lain. Mungkin orangtuanya sedang mendidik anak itu untuk tidak memaksakan kehendak. Yuk, kita jalan lagi,” jawab Oma Santi.

 

Sahabat Lansia, kita tidak dapat membaca pikiran orang lain. Kita tidak mengetahui situasi dan pergumulan yang orang lain alami. Semua keterbatasan ini membuat kita bisa salah dalam memberi penilaian. Itu sebabnya, firman Tuhan mengingatkan kita untuk berhenti menghakimi sesama. Hanya Tuhan yang berhak untuk menghakimi. Sebab, Dialah yang membuat hukum. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Ketika kita menghakimi orang lain, kita sedang merebut haknya Tuhan. Mungkin yang sering terjadi adalah kita menghakimi tanpa sadar. Misalnya, seperti kisah di atas, menuduh “pelit” padahal belum tentu demikian. Untuk menghindari sikap menghakimi, lebih baik kita menjaga ucapan kita. Berusaha menahan diri dari memberi komentar yang tidak perlu. 

 

 

DOA :
Tuhan, ingatkanlah kami bahwa hanya Engkaulah yang berhak untuk menghakimi. Amin.

Multiple Ajax Calendar

November 2021
S M T W T F S
« Oct   Dec »
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama