Filipi 1:18b-26

… aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman ….

(Flp. 1:25)

Jason adalah seorang pendaki gunung yang andal. Suatu kali, ia bersama 8 orang temannya melakukan pendakian ke Gunung Kerinci. Gunung itu belum pernah mereka taklukkan. Saat pendakian, rekan pendaki bernama Juan mengalami cedera pergelangan kaki. Akibatnya, Juan tidak bisa melanjutkan pendakian dan juga tidak bisa turun mengingat hari sudah mulai gelap. Akhirnya, Jason pun berinisiatif untuk membuat kemah, dan meminta rekan yang lain untuk melanjutkan pendakian sementara ia tinggal bersama Juan. Jason menemani dan merawat Juan. Jason menjadi teman seperjalanan bagi Juan.

Dalam Filipi 1:18b-26, Paulus menegaskan posisinya bahwa ia akan menjadi teman seperjalanan bagi jemaat Filipi. Paulus mau bertumbuh bersama mereka, meskipun di sana ia mendapat desakan, penolakan, dan ejekan. Ia bisa saja lari dari tanggung jawab memberitakan Injil di kota Filipi, tetapi itu tidak dilakukan Paulus. Fokus Paulus bukanlah dirinya, melainkan Yesus Kristus dan jemaat-Nya. Untuk itulah, ia tetap memilih menjadi teman seperjalanan bagi jemaat Filipi. Semuanya itu Paulus lakukan agar mereka makin maju dan bersukacita dalam iman
(Flp. 1:25).

Youth, manusia butuh orang lain untuk menjadi teman seperjalanannya, teman yang mendukung dan menopang dalam segala situasi hidup kita. Maukah kita seperti Paulus menjadi teman dan berkorban demi orang lain agar hidup mereka lebih maju dan lebih baik? Maukah kita menegur dan mengingatkan sesama agar tetap menjaga kekudusan hidup di hadapan Tuhan? Selamat menjadi teman seperjalanan bagi sesama kita!

1. Bagaimana cara Paulus menghadapi ejekan dan desakan terhadap dirinya?

2. Apa kendala untuk menjadi teman seperjalanan yang baik?

Pokok Doa : Menjadi teman seperjalanan yang baik dan membangun.