Lukas 13:31-35

“Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabinabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus
kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anakanakmu ….”

(Luk. 13:34)

 

 

Tidak selamanya cinta dibalas dengan cinta. Yang terjadi bisa sebaliknya. Sudah mencintai, tetapi malah sering disakiti. Mengasihi dengan tulus, tetapi berujung penolakan. Cinta dan penolakan seperti dua sisi mata koin. Selalu ada potensi cinta yang tidak terbalaskan dengan cinta. Jika pun terbalas, cinta itu dibalas dengan penolakan. Karena itu, tidak sedikit orang yang tidak siap dan tidak mau mencintai. Itulah ironi cinta.

 

Ironi cinta yang dibalas penolakan juga dialami oleh Yesus. Yesus ditolak di Yerusalem. Cinta-Nya yang begitu besar bagi manusia mengalami penolakan. Bahkan, penolakan itu lebih mengerikan karena disertai ancaman pembunuhan terhadap diri-Nya. Yesus bersedih karena tindakan yang dilakukan oleh penduduk Yerusalem. Mereka sering kali menolak cinta dari Allah. Para nabi yang diutus Tuhan membawa pesan damai dan cinta kasih pun ditolak. Mereka dibunuh. Cinta Allah dibalas dengan penolakan. Cinta Allah dibalas dengan pengabaian. Kini, Yesus mengalami hal yang serupa dengan para nabi terdahulu. Lukas 13:34 menjadi curahan isi hati Allah yang disampaikan Yesus. Ia rindu kepada umat manusia. Ia rindu untuk mendapatkan mereka kembali. Namun, apa daya, mereka menolak. Mereka tidak mau dikumpulkan dan direngkuh dalam pelukan cinta Allah. Sungguh ironis.

 

Youth, apakah kita termasuk dalam kelompok orang yang menolak cinta Allah? Tawaran dunia yang penuh kenikmatan semu menggantikan cinta kita kepada Tuhan. Kita memilih hidup semaunya sesuai keinginan kita. Sadarkah kita bahwa hidup ini anugerah cinta Tuhan? Jangan menolak cinta Tuhan!

 

1. Mengapa para nabi yang diutus Allah mengalami penolakan di Yerusalem?

2. Bagaimana caranya membalas cinta Tuhan dengan tepat?

 

 

Pokok Doa : Mencintai Tuhan setiap waktu.