Roma 12:2

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu ….

(Roma 12:2)

Salah satu yang menjadi pergumulan saya ketika mendampingi calon pengantin (milenial) adalah kecenderungan calon pasangan yang hanya berfokus pada resepsi (party), tetapi mengabaikan esensi pernikahan; hal yang justru penting dan utama. Calon pasangan memiliki detail rencana bagaimana pernikahan akan dilangsungkan. Misalnya, ingin menikah di pulau saat matahari terbenam supaya mendapat angle foto yang bagus. Ketika saya tanyai alasan dari pilihan tersebut, mereka menjawab secara tersirat bahwa hal itu sedang ngetrend (kekinian) ; mereka tidak mau ketinggalan dengan hal yang sedang ramai dibicarakan atau diberitakan. “Tidak mau ketinggalan” tampaknya pemikiran itulah yang ada pada banyak orang.

Nas Alkitab hari ini mengatakan, “Janganlah menjadi serupa dengan dunia ini ….” Ayat itu tentu tidak berarti kita “menjauhkan diri dari dunia” karena kita hidup di dalam dunia. Namun, kata yang digunakan untuk menjelaskan kata serupa adalah conform , artinya jangan sama atau ikut-ikutan dengan apa yang ditawarkan dunia, tetapi berubahlah (transform) oleh pembaruan budimu. Kata “budimu” berasal dari kata naos yang terkait erat dengan paradigma atau perspektif dalam memandang sesuatu. Jadi, teks Alkitab hari ini menegaskan bahwa semua berangkat dari akal budi kita. Ketika akal budi dan sudut pandang kita berubah dan selaras dengan firman Tuhan maka kita bisa membedakan mana kehendak Allah dan yang bukan; apa yang baik dan sempurna.

Teens, dunia menawarkan begitu banyak godaan yang menuntut kebijakan kita untuk memilih. Melalui firman Tuhan hari ini, kita diingatkan jangan ikutikutan (conform) dengan kecenderungan (trend) atau kehidupan dunia, melainkan berubahlah (transform) sehingga kita bisa melakukan kehendak Bapa dengan baik. Tuhan memampukan kita!