BULUH DAN SUMBU
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya,
dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya ….
(Yes. 42:3)
Buluh atau bambu biasanya dibutuhkan dalam setiap kegiatan pembangunan. Sedangkan sumbu, memang sudah jarang digunakan sekarang, tapi kita mengenal lilin yang bermanfaat ketika listrik mati, atau pada saat perayaan ulang tahun ketika semua hadirin menyanyikan, “Tiup lilinnya!” Bambu yang kuat dan lentur suatu saat dapat patah terkulai dimakan usia dan sebatang lilin yang besar sekalipun juga dapat habis nyalanya. Apa yang terjadi jika bambu patah dan lilin habis? Biasanya dibuang begitu saja.
Sobat Lansia, pernahkah kita merasa disia-siakan? Saat-saat seperti itulah kita merasa bernasib seperti “buluh yang patah terkulai” dan “sumbu yang pudar nyalanya,” siap terbuang di tempat sampah. Nah, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita akan kasih Allah Bapa yang menghargai perjuangan hidup kita dan selalu bersedia menampung kita. Ajaib, bukan? Maka, janganlah kita lekas-lekas putus asa. Meski tampak mustahil, namun Allah Bapa akan selalu membukakan jalan-Nya. Mari kita buka mata iman kita lebar-lebar agar dapat menangkap tangan kasih-Nya sehingga kita pun dapat membantu mereka yang merasa disia siakan, tidak berguna lagi.
DOA:
Bapa, sungguh kami bersyukur sebab Engkau tak pernah
menyia-nyiakan kami. Engkau selalu bersedia menampung
dan memelihara kami. Tolong kami untuk memperhatikan
orang lain yang tersia-sia. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama