BERSERAH DALAM KEMENANGAN
“Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa?
Dapatkah aku mengembalikannya lagi?”
(2Sam. 12:23)
Bu Tati terkejut dan hampir pingsan ketika mendengar nama suaminya disebut sebagai korban meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Sesaat ia tidak percaya kabar dari radio itu. Mungkin hanya nama seseorang yang mirip dengan nama suaminya. Akhirnya telepon berdering. Bu Tati mengangkatnya, lalu pingsan. Itu terjadi tiga puluh tahun yang lalu. Saat itu ia nyaris bunuh diri, tapi ia berpikir, “Bagaimana nasib ketiga anakku?” Bu Tati lalu memanfaatkan seluruh uang duka untuk membuka warung dan menerima pekerjaan jahit-menjahit. Tekadnya, “Aku harus memercayakan seluruh masa depan keluargaku dalam kuasa pemeliharaan Tuhan.” Bu Tati kini sudah lansia dan tidak sesibuk seperti ketika ia harus bangkit dari reruntuhan nasib malang. Langkah imannya mengagumkan dan ketiga anaknya telah menjadi orang yang berhasil.
Firman Tuhan hari ini juga menegaskan bahwa seperti Raja Daud yang telah bangkit dari kepedihannya dalam iman, hidup kita juga harus berlanjut dengan penyerahan diri kepada kuasa kasih Tuhan. Mari Sobat, jangan biarkan diri kita ditakut-takuti oleh maut. Berserah berarti kemenangan iman. Kita lanjutkan perjuangan iman kita di dalam Tuhan.
DOA:
Tuhan, kami bersyukur boleh hidup dalam kemenangan
oleh kuasa kasih pemeliharaan-Mu. Kiranya kami juga dapat
berbagi kasih-Mu kepada sesama kami yang sedang dalam perjuangan.
Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama