1 Yohanes 4:17-19

Di dalam kasih tidak ada ketakutan:

kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan ….

(1 Yohanes 4:18)

Teens, berbeda dengan kekhawatiran yang bersifat unreal dan dapat berlangsung lama, rasa takut adalah salah satu reaksi emosi yang muncul secara sementara, hanya ketika kita berada dalam bahaya. Berdasarkan pengalaman langsung dan tak langsung, beberapa hal menjadi pemicu rasa takut dalam diri kita, misalnya: takut terhadap binatang melata, takut ketinggian, takut gelap, dan lain sebagainya. Rasa takut itu akan hilang ketika situasi bahaya yang kita takutkan berakhir atau terlewati. Dengan demikian, kita tidak lagi punya alasan untuk merasa takut.

Sebesar apa pun rasa takut yang kita miliki, bacaan pada hari ini mengajak kita semua untuk melihat bahwa kasih mampu melenyapkan ketakutan. 1 Yohanes 4:18 adalah bagian dari sebuah perikop yang berbicara mengenai bagaimana kasih Allah bagi manusia. Karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita (bahkan dinyatakan dalam pengorbanan Anak-Nya), maka kita tidak perlu dibelenggu oleh rasa takut. Kita telah diselamatkan, dikasihi, bahkan ada senantiasa dalam lingkaran kasih Allah yang tak terbatas. Kasih Allah yang demikian besar bagi kita menjadi penyebab yang kuat bagi kita untuk mengasihi-Nya dan sesama kita yang juga dikasihi-Nya.

Teens, mungkin ada saat kita galau untuk melakukan sesuatu yang benar, karena kita merasa takut bahwa diri kita ikut terancam bahaya. Ketika menyaksikan teman kita menjadi korban bullying, tidak bisa dimungkiri ada rasa takut kalau kita turut menjadi korban. Namun, jikalau kita menyadari bahwa ada kasih dalam diri kita, maka akan muncul keberanian yang menggantikan ketakutan itu. Hal itu akan menolong kita dalam mengambil langkah yang benar. Mari memakai kekuatan kasih dan kalahkan ketakutan yang menghambat kita untuk melakukan kebenaran!