Daniel 1:11-21

Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.

(Amsal 14:30)

Berbagai penelitian membuktikan bahwa kesehatan fisik terkait erat dengan kesehatan mental, emosional, sosial dan spiritual. Semuanya saling memengaruhi satu dengan yang lain. Banyak penyakit yang timbul karena beban pikiran yang berat, kekhawatiran yang mendalam, maupun karena kemarahan yang tidak terselesaikan. Segala beban pikiran dan emosi pada akhirnya berdampak melemahkan fisik. Penyakit pun bermunculan dan semakin menggerogoti tubuh kita perlahan-lahan. Karena itu, kesehatan fisik, mental, sosial, maupun spiritual merupakan satu kesatuan yang perlu dijaga secara seimbang.

Semenjak dahulu, hal serupa dicatat oleh penulis Amsal. Ia menyatakan bahwa hati yang tenang, membuat tubuh menjadi segar. Apa yang dirasakan oleh hati kita, berdampak pada kondisi tubuh kita secara keseluruhan. Daniel bersama dengan kawan-kawannya, pada saat dibuang ke Babel mungkin tidak berada dalam kondisi mental, emosional, dan sosial yang mudah. Mereka bisa saja dalam tekanan ketika dibawa untuk mengabdi pada suatu kerajaan yang menindas mereka. Mereka mungkin dalam kecemasan ketika tercerabut dari komunitas tempat mereka tinggal, dan harus menyesuaikan diri dengan budaya yang sama sekali berbeda. Namun, komitmen spiritual Daniel untuk tidak menyentuh anggur, justru menolong Daniel dan kawan-kawan dapat mengatasi segala krisis yang menimpa mereka. Dengan fisik serta kecerdasan yang melebihi ahli-ahli lainnya, mereka dipercaya bukan hanya oleh pemimpin pegawai raja, melainkan juga Raja Nebukadnezar sendiri.

Teens, jangan biarkan kegalauan mengalahkanmu! Yuk meneladani Daniel, yang dalam masa galaunya tetap teguh berpegang pada prinsip gaya hidupnya! Mari lakukan gaya hidup yang sehat dan seimbang, sebab dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat!