1 Yohanes 2:7-17

Barangsiapa berkata, bahwa ia berada dalam terang,

tetapi ia membenci saudaranya,

ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.

(1Yoh. 2:9)

 

 

 

Saat berada dalam penjara, Nelson Mandela pernah digantung terbalik sambil dikencingi oleh seorang sipir penjara. Meskipun merasa terluka, Mandela hanya menyimpan perkara ini di dalam hatinya. Ketika Mandela akhirnya bebas dan terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan, ia menyuruh ajudannya untuk mencari sipir penjara yang menyiksanya tersebut dan membawanya ke hadapan Mandela. Sipir tersebut sangat ketakutan. Ia berpikir bahwa Mandela akan membalas dendam dan menghukum balik dirinya. Sebaliknya, ketika bertemu, Mandela justru memeluk sipir tersebut sambil berkata, “Hal pertama yang kulakukan ketika menjadi Presiden adalah memaafkanmu.”

 

 

Salah satu ciri orang yang berada dalam terang Allah adalah bersedia mengampuni orang lain. Pengampunan tersebut berdasar pada keyakinan bahwa kita pun telah diampuni oleh Allah melalui Kristus Yesus. Terang Allah memampukan kita untuk dapat melihat keterbatasan yang ada pada diri setiap orang, termasuk orang-orang yang menyakiti hati kita. Ketimbang membenci, Allah memanggil kita untuk lebih lagi memahami dan mengasihi mereka.

 

 

Youth, belajar memahami dan mengampuni orang yang telah menyakiti hati kita memang bukan perkara mudah, apa lagi jika luka yang mereka timbulkan begitu dalam dan terasa perih. Mengandalkan pemikiran kita sendiri untuk mengasihi mereka cenderung menjadi sesuatu yang sia-sia, sebab kebencian bisa saja mengintai. Itulah sebabnya, untuk membuang kebencian, kita amat memerlukan kuasa dan pertolongan Allah. Dengan mengampuni orang lain secara tulus, kita telah menyatakan kemenangan terang atas kegelapan.

 

 

1. Bagaimana cara terang Allah menolong kita untuk memahami orang lain?
2. Adakah orang-orang yang masih belum dapat Anda ampuni?

 

 

Pokok Doa: Orang yang telah menyakiti hati Anda.