SEPI YANG MENCEKAM
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh,
maka sunyi senyaplah di sorga ….
(Why. 8:1)
Seorang konglomerat telah mengidap berbagai penyakit yang tak tersembuhkan. Ia telah berkonsultasi dan menjalani berbagai macam pengobatan di Tiongkok dan di Singapura. Namun, akhirnya ia sampai juga pada akhir hidupnya. Seminggu seusai upacara penguburannya yang megah dan meriah serta diramaikan oleh berbagai kesaksian tentang kedermawanannya, notaris pribadinya mengundang istri, kelima putra-putrinya dan cucu-cucunya. Seluruh keluarga besar tahu, itulah saat pengumuman harta warisan masing-masing. Ketika notaris itu membuka amplop, semua menahan napas dan kesunyian pun mencekam.
Sobat Lansia, kita mungkin juga pernah menghadapi berbagai peristiwa mencekam seperti itu. Namun, warisan adalah harta dunia fana yang kadang justru menimbulkan perpecahan keluarga. Firman Tuhan hari ini berbicara, bukan soal harta dunia, tetapi keselamatan kekal jiwa kita masing-masing, dan itu adalah hal yang sungguh serius. Dengan makin bertambahnya usia kita, mari kita makin serius memeriksa kesungguhan iman kita kepada Yesus sebagai Penebus kita. Jangan menunda-nunda lagi. Saatnya akan tiba, dan itu akan sangat mencekam.
DOA:
Tuhan, kami bersyukur untuk satu hari lagi yang Engkau
tambahkan kepada usia kami. Kiranya Roh Kudus menolong
memeriksa ketulusan iman kami kepada-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama