Mazmur 119:105-112

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

(Mzm. 119:105)

 

 

 

“Oh, aku anak yang sangat berbahagia. Meskipun aku tidak bisa melihat, aku memutuskan bahwa di dunia ini aku akan berpuas hati. Begitu banyak berkat kunikmati yang tidak orang lain dapati! Untuk menangis atau berduka karena aku buta, aku ‘tak akan melakukannya.” Itulah bunyi puisi yang sempat dibuat oleh Fanny Crosby ketika usianya masih 8 tahun. Meskipun ia mengalami kebutaan sejak kecil, perjumpaannya dengan ayat-ayat Alkitab membuatnya tetap bersemangat dalam menjalani hidup. Di tengah keterbatasan, Crosby bahkan tetap berkarya dan menghasilkan lirik-lirik dan nada-nada indah pada himne yang kita kenal hingga sekarang.

 

 

Fanny Crosby menjadi contoh bagaimana seseorang dapat tetap mengalami terang Allah, bahkan saat kegelapan indrawi melingkupinya. Ya, Crosby mengalami kegelapan indrawi, tetapi tidak kegelapan hati. Orang yang mengalami kegelapan hati cenderung hidup tanpa arah, tanpa makna, dan tanpa sukacita sejati, bahkan di saat ia memiliki segalanya. Sebaliknya, orang yang hidup bersama firman Allah adalah orang yang akan selalu mengalami terang. Meskipun terang itu tidak selalu benderang, namun ‘pelita’ kecil dan sederhana itu dapat memberi arah dan menolong kita menjalani hidup sesuai dengan kehendak- Nya.

 

 

Youth, firman Tuhan adalah terang yang utama dalam kehidupan kita. Tanpa terang itu, kita mudah sekali tersesat dan keliru dalam melangkah. Di tengah dunia yang penuh dengan tantangan dan godaan ini, mari kita jaga pelita firman Tuhan agar terus menyala di dalam hati dan pikiran kita!

 

 

1. Apakah fungsi pelita firman Tuhan dalam hidup manusia?
2. Apakah Anda setia memelihara waktu khusus untuk membaca Alkitab?

 

 

Pokok Doa: Lembaga Alkitab Indonesia dan seluruh program kerjanya.