Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat,

delapan puluh tahun ….

(Mzm. 90:10)

Umumnya kita para lansia tidak tahu mengapa Tuhan menciptakan waktu seperti detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun. Bukankah kasih selalu menyediakan atau mengadakan waktu bagi yang dikasihinya? Karena Allah adalah kasih maka Ia menciptakan waktu bagi kita yang dikasihi-Nya. Karena itu, jika kita mengasihi, buktinya juga akan terlihat ketika kita menyediakan waktu bagi yang kita kasihi. Jika kita berkata kepada orang yang kita kasihi, “Aku tidak punya waktu bagimu,” itu sama dengan kita berkata, “Aku tidak mengasihimu.” Sekarang kita tahu bahwa Tuhan mengasihi kita. Apakah kita juga menyediakan waktu bagi-Nya?

Sobat Lansia, ayat firman Tuhan hari ini mungkin menyadarkan kita bahwa kita mulai kehabisan waktu di dunia, apalagi jika kita kini sudah berusia tujuh puluh tahun, atau bahkan delapan puluh tahun. Sepanjang hidup kita, apakah kita sadar bahwa usia kita adalah anugerah Allah? Kesadaran timbul sebagai respons hati kita atas kasih Allah. Apakah kita sudah menyediakan cukup waktu bagi Allah sebagai respons atas kasih-Nya? Jangan sampai kita mengisi hidup kita dengan segala yang sia-sia. Menjelang akhir hidup kita ini, mari kita menerima anugerah waktu dari Allah.

DOA:

Tuhan, ajar kami menghitung hari-hari kami sedemikian,

hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Amin.