2 Korintus 3:1-18

Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami ….

(2 Korintus 3:3)

Kata work from home (WFH) populer dalam situasi pandemi Covid-19. Ada satu hal menarik yang menjadi perhatian saya, yaitu saat ketua remaja gereja kami, dalam sebuah diskusi, bertanya hal positif apa yang bisa dilakukan sebagai remaja kristiani meskipun harus belajar di rumah. Ada yang mengatakan belajar untuk mengatur waktu supaya apa yang dilakukan bermanfaat. Ada pula yang mengatakan sejak di rumah, ia terus bersama dengan orangtua, kadang makin sering ribut, tetapi toh tetap rukun karena itulah hidup berkeluarga. Namun, yang istimewa adalah ketika ada yang mengatakan, “Meskipun di rumah dan ada dalam situasi pandemi Covid-19, kita tetap harus jadi berkat supaya kita dapat memancarkan kasih Tuhan.”

Paulus menggambarkan panggilan kita untuk menjadi berkat dan memancarkan kasih Tuhan melalui ungkapan “surat Kristus” (2Kor. 3:3). Dalam suratnya kepada jemaat Korintus, Paulus mengingatkan keberadaan mereka sebagai “surat Kristus”. Semua yang mereka alami dalam perjalanan sebagai jemaat adalah hasil pekerjaan Allah sendiri. Kristus sendirilah yang menuliskan firman-Nya dalam hati anggota jemaat melalui pekerjaan Roh Kudus. Oleh karena itu, jangan ada yang meninggikan diri, terlebih melupakan Dia, sang pemberi anugerah itu. Justru yang seharusnya tampak dari diri kita adalah kasih-Nya karena hidup kita adalah kitab yang terbuka dan setiap pembacanya melihat Kristus melalui kita.

Teens, kita adalah surat Kristus. Oleh karena itu, dalam situasi apa pun, bahkan di saat pandemi Covid-19, kita juga tetap dipanggil untuk terus memancarkan kasih-Nya. Bagaimana caranya? Kita tetap menaati hal yang diinstruksikan pemerintah, menjaga diri dan kesehatan; terlibat aktif meskipun berada di rumah, menyatakan kasih dan kepedulian kepada orang yang membutuhkan.