SAMPAI KAPAN?
Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Bertahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.
(Mzm. 143:8)
Seorang ibu terlihat lesu ketika ada seorang teman yang datang ke rumahnya dan menanyakan kabarnya. Ia bercerita, “Sejak suamiku meninggal dua bulan yang lalu, aku merasa kehilangan gairah hidup. Aku tidak kekurangan. Anakku tinggal tak jauh dari rumahku. Setiap pagi, ia membawakan makanan untukku. Sepanjang hari aku duduk termenung, tak ada yang kukerjakan. Aku tak perlu memasak lagi, suamiku telah tiada. Kadang aku menonton televisi atau YouTube. Setelah mataku lelah, aku kembali duduk tanpa mengerjakan apa-apa. Sampai kapan aku hidup seperti ini?”
Sobat Lansia, tidak sedikit para lansia yang setiap hari duduk tanpa melakukan apa-apa. Kalaupun ada yang bisa dilakukan, terasa malas dan lesu. Sampai kapan semua ini? Haruskah begini terus setiap hari? Bahkan ada yang mengatakan, tak ada yang bisa dilakukan, selain duduk merenung dan termenung, menunggu kematian tiba. Kita dapat dan harus melakukan sesuatu selama kita masih hidup. Jangan hanya duduk termenung dan merasa bosan hidup. Bereskan tempat tidur, rapikan kamar, siramlah tanaman, bersihkan barangbarang dari debu. Lakukan pekerjaan ringan agar hidup tak terasa menjemukan.
DOA :
Tuhan, berikan kami semangat baru, berikan kami kemauan dan tolonglah kami untuk melawan perasaan malas dan lesu. Kami ingin melakukan sesuatu yang bisa kami lakukan agar kami tidak merasa jenuh dalam hidup ini. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama