Kisah Para Rasul 10:44-48

… karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga ….

(Kis. 10:45)

Saat SMA, Lia bersekolah di sekolah negeri. Di sana lebih banyak siswa beragama Islam daripada beragama Kristen seperti Lia. Namun, di tengah perbedaan yang dihadapi, Lia justru menemukan dua orang sahabat yang begitu baik. Mereka bersahabat sampai dewasa dan saling mendukung di setiap tahap kehidupan yang dilalui. Bahkan, sahabatnya ikut datang beribadah saat Lia melangsungkan pernikahan. Ini menunjukkan bahwa kasih Allah dapat dinyatakan oleh siapa saja, bahkan oleh mereka yang berbeda agama dengan kita. Kasih persahabatan yang ditemukan Lia pada kedua sahabatnya juga merupakan kasih Allah.

Bangsa Yahudi pun menemukan kemurahan karunia kasih Allah yang dicurahkan pada orang-orang di luar komunitas mereka. Mereka melihat bangsa-bangsa lain mendapatkan curahan Roh Kudus saat mendengarkan ajaran Petrus. Bagi bangsa Yahudi (yang disebut golongan bersunat, ay. 45), hal ini mengagetkan. Pandangan mereka tentang kasih Allah masih begitu eksklusif. Melalui peristiwa itu, Allah menyatakan kepada mereka bahwa kasih Allah begitu besar; semua orang dapat beroleh kasih karunia Roh Kudus.

Youth, Allah kita adalah Allah yang murah hati. Ia mencurahkan karunia-Nya pada semua orang. Sebagai umat-Nya, jadilah orang yang terbuka dan mau mengasihi tanpa batas. Percayalah bahwa Allah dapat memakai siapa pun untuk menyatakan karunia, kasih, dan kebaikan-Nya. Lihatlah orang lain sebagai sesama perpanjangan tangan dari kasih karunia Allah untuk melakukan hal-hal baik di hadapan-Nya.

1. Mengapa golongan bersunat tercengang melihat peristiwa
   yang dialami oleh bangsa-bangsa lain?
2. Pernahkah Anda merasakan kebaikan Tuhan dari orang yang
   berbeda agama dengan Anda?

Pokok Doa: Mensyukuri kebaikan Tuhan yang dinyatakan oleh siapa saja.