Yohanes 1:43-51

Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!”

(Yoh. 1:43)

Tahun 2020 ada sebuah drama Korea berjudul “Itaewon Class”. Drama tersebut bercerita tentang perjuangan Park Saeroyi, seorang pemuda yang ingin membangun perusahaan makanan terbesar di Korea. Saeroyi memulai bisnisnya dari kedai kecil yang dikelola bersama orang-orang yang ia temui sepanjang perjalanan hidupnya. Sebagian besar mereka tidak ahli di bidangnya, bukan pula orang-orang yang sepenuhnya menuruti kemauan Park Saeroyi. Namun, ia menerima mereka dan berproses bersama mereka hingga impiannya terwujud.

Seorang pemimpin yang baik dibuktikan lewat prosesnya bersama orang-orang yang ia pimpin. Yesus adalah sosok pemimpin yang baik. Ia mengenal dan memperhatikan murid-murid-Nya sejak awal hingga akhir masa pelayanan-Nya. Yang menarik adalah meski murid-murid-Nya memiliki keragu-raguan tentang kapabilitas dan asal-usul-Nya (ay. 46), Yesus tetap menerima mereka apa adanya. Ia mau berproses dengan mereka. Ia tidak memilih orang-orang terbaik atau yang semata-mata menuruti dan mengagumi-Nya. Setiap murid memiliki kekurangan, tetapi semuanya mendapat ajakan yang sama, “Ikutlah Aku!” Sebuah ajakan untuk berproses, berjuang, dan merayakan bersama kehidupan yang penuh kasih Allah.

Youth, ajakan “ikutlah Aku!” masih terus bergema bagi pengikut Kristus di seluruh dunia. Kita semua diundang untuk menjadi murid-Nya. Ia menerima kita dengan segala kekurangan kita. Ia hendak memimpin kita dalam proses dan perjuangan hidup yang tengah kita jalani. Biarkanlah Ia memimpin hidup kita dan rasakanlah kebesaran kasih Allah bersama-Nya!

1. Apa yang Yesus lakukan kepada murid yang meragukan-Nya?
2. Apa yang sering kali membuat Anda ragu untuk mengikut Tuhan?

Pokok Doa: Kesediaan diri untuk mengikut Tuhan.