
LAUTAN SAMPAH

“… Bertobatlah … maka kamu akan tetap diam di tanah yang diberikan TUHAN kepadamu ….”
(Yeremia 25:5)
“Ih… tempat apa ini? Kok bau banget,” ujar Didi kepada Kiki. Rasa ingin tahu mendorong Didi mencari pijakan tinggi sehingga dapat melihat ke balik tembok. “Wah, ternyata, ini lautan sampah!” seru Didi kepada Kiki. Ada begitu banyak sampah yang menimbulkan bau busuk.
Adik-adik, lautan sampah yang dimaksud Didi adalah tempat penampungan sampah. Ternyata, sampah yang dikumpulkan itu dibuang di satu tempat. Kalian dapat bayangkan sampai berapa lama tempat itu dapat menampung sampah. Mari kita membaca Yeremia 25:4-5! Yeremia memberikan peringatan agar umat bertobat dari perbuatan jahat. Wujud nyata dari pertobatan kita adalah dengan menjaga lingkungan. Tidak memenuhi bumi dengan sampah sehingga kita punya tempat untuk hidup.
Adik-adik, mari kita belajar bukan saja membuang sampah pada tempatnya, melainkan juga mengurangi sampah. Misalnya, menghindari penggunaan plastik sekali pakai, tidak sering membeli mainan, dan mengajak orangtua untuk mengelola sampah menjadi pupuk tanaman.
Doa :
Bapa di Surga, ampuni aku yang telah menimbun banyak sampah. Dalam nama Tuhan Yesus aku memohon ampun. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama