3
Jul

JANGAN MENYEMBAH BERHALA

“Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun ….”

(Ul. 5:7-8)

 

 

“Perintah ini tak lagi relevan di masa kini, Pak Wepe,” begitu tutur peserta kelas katekisasi khusus lansia ketika kami membaca ayat-ayat di atas. “Orang modern tentu saja sudah lebih pintar, mereka tidak akan membuat patung dan menyembahnya,” demikian penjelasan salah satu peserta lebih lanjut. Penyembahan berhala, dalam arti membuat patung dan menyembahnya, barangkali tak lagi dilakukan oleh banyak orang di masa kini. Namun, benarkah perintah ini tak lagi relevan?

 

Sobat Lansia, hakikat dari penyembahan berhala tak terletak pada patungnya. Orang dapat mempunyai banyak patung di rumah, namun tak pernah menyembahnya satu kali pun. Hakikat dari penyembahan berhala adalah ada sesuatu selain Allah yang kita jadikan sebagai tempat bergantung dan bersandar. Tak harus berbentuk patung. Bisa saja kemampuan finansial, pengalaman hidup, dan dukungan dari orang lain. Apa yang kita andalkan sebagai sumber kehidupan selain Allah, itulah berhala di dalam kehidupan ini. Berhala itu akan mengontrol dan mengarahkan kehidupan kita. Tentu hal yang demikian tak seharusnya terjadi, bukan? Biarlah Tuhan menjadi satu-satunya andalan kita. Fiman-Nyalah panduan hidup dan bukan hal yang lain.

 

DOA :

Tuhan, ajarlah kami untuk dekat dan akrab denganmu. Tak membiarkan sesuatu yang lain menjadi penuntun kehidupan kami. Amin.

Multiple Ajax Calendar

July 2021
S M T W T F S
« Jun   Aug »
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama