TAK PERNAH DITINGGALKAN
Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?
(Mzm. 22:2)
Saat pendengaran kita melemah, tak lagi mampu menangkap suara sebaik dulu, tidak jarang orang lain jadi mudah marah pada kita. Padahal, bukan kita tidak mau mendengar. Tentu tidak menyenangkan disalahpahami seperti itu. Hal yang sama mungkin juga dirasakan oleh Tuhan ketika umat-Nya menduga Ia sengaja diam dan tidak mendengar seruan umat-Nya.
Daud merasa ditinggalkan oleh Allah seiring banyaknya masalah yang datang bertubi-tubi. Makin ia mengingat bagaimana perbuatan-perbuatan Allah dinyatakan dengan hebat di masa lalu, makin ia bertanya-tanya mengapa kini Allah diam? Dengan kepedihan yang sama, seruan pilu ini juga diucapkan oleh Tuhan Yesus di atas kayu salib. Kita yang hidup di masa kini tahu bahwa seruan pilu itu bukan akhir dari cerita hidup mereka. Saat Allah tampak memalingkan wajah-Nya dari Yesus, itu dilakukan-Nya agar Ia dapat menghadapkan wajah-Nya pada kita manusia berdosa. Ya, Allah tidak diam apalagi mengabaikan Daud, Yesus, dan kita semua. Untuk beberapa saat dalam hidup kita, mungkin kita tidak selalu dapat mengerti cara Allah bekerja. Namun, Ia tidak pernah diam. Ia terus bekerja dengan cara dan waktu-Nya. Mari percaya dan terus mendekat kepada Allah, sebab Ia tidak pernah jauh dari kita.
DOA :
Tuhan, ajarlah kami untuk bersabar dan tetap percaya kepada-Mu. Meski kami tidak selalu mengerti, tetapi rencana-Mu pasti yang terbaik. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama