Mazmur 85:9-14

Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?

(Mzm. 85:9)

Dalam situasi menderita, manusia cenderung bertanya adakah dosa atau kesalahan yang diperbuat sehingga mengalami penderitaan ini? Apa yang hendak Tuhan sampaikan melalui penderitaan? Demikian juga saat kini manusia di berbagai belahan dunia tengah bergumul dalam menghadapi virus Covid-19, terutama ketika virus ini mulai menyentuh lingkaran terdekat kita. Tak sedikit yang merasa sangat down ketika terpapar virus, meskipun telah berusaha untuk menjaga keamanan dan kesehatan diri masing-masing. Dalam keterpurukan itu, kita mungkin ingin mendengar  suara-Nya untuk menjawab setiap keraguan dan kegelisahan yang kita rasakan.

Firman hari ini adalah ratapan pemazmur yang menggambarkan keterpurukan bangsa Israel, akibat ulah mereka yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Pada ayat 9, pemazmur mengungkapkan kerinduannya untuk mendengarkan suara Tuhan yang membawa kedamaian dan pemulihan bagi umat-Nya. Ia menyadari, pemulihan dari Tuhan hadir bagi setiap orang yang dekat dengan-Nya, yang takut pada-Nya dan bergantung pada-Nya. Maka ia berdoa dan menggantungkan kerapuhan umat-Nya dalam pengasihan-Nya.

Youth, kita mungkin tak luput dari penderitaan meskipun kita merasa telah berbuat yang benar. Namun, hari ini, kita diingatkan bahwa pemulihan dari Tuhan berlaku bagi setiap orang yang dekat dengan-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya, mengakui kerapuhan diri dan menggantungkan hidup pada uluran tangan kasih-Nya. Justru dalam kerapuhan kita, suara-Nya kian terdengar memberikan janji pemulihan.

1. Bagaimana pemazmur menggambarkan pemulihan dari Tuhan?

2. Pemulihan apa yang kamu rindukan saat ini?

Pokok Doa : Mampu mengakui kerapuhan diri dan mendengar suara-Nya.