HATI YANG TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN
Markus 6:30-34, 53-56
... maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka ….
(Mrk. 6:34)
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul karena penderitaan orang lain. Perasaan tersebut lebih kuat daripada empati dan umumnya memunculkan dorongan untuk mengurangi penderitaan orang lain. Dengan demikian, maka belas kasihan merupakan perasaan yang kuat dan mewujud melalui tindakan.
Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Ia bertindak atau mengambil keputusan bukan hanya berdasarkan pertimbangan hukum belaka, tetapi karena belas kasih. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan frasa “belas kasih” yang muncul sebanyak enam belas kali dalam keempat kitab Injil. Frasa itu muncul, baik untuk menunjuk pada perasaan Yesus maupun dalam perumpamaan-perumpamaan yang diceritakan Yesus. Belas kasihan dalam diri-Nya, menjadi dasar bagi Yesus untuk mengambil tindakan nyata bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Belas kasihan membuat Yesus mengesampingkan ego-Nya. Kebutuhan-Nya untuk menyendiri dan beristirahat dikesampingkan, demi menjawab kebutuhan orang banyak.
Belas kasihan yang ditampilkan oleh Yesus merupakan teladan yang baik bagi kita. Saat ini, kita hidup di tengah zaman yang sangat mengandalkan pikiran dan akal sehat. Walau demikian, kita tetap perlu mengasah kepekaan perasaan kita untuk mewujudnyatakan kasih bagi sesama.
REFLEKSI :
Belas kasihan mendorong manusia untuk hidup lebih berarti bagi sesamanya.
Yer. 23:1-6; Mzm. 23; Ef. 2:11-22; Mrk. 6:30-34, 53-56
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama