NAMA BAIK
Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas.
(Ams. 22:1)
“Pada waktu bangkrut dulu, Pak Wepe, saya bisa bangkit kembali akibat pertolongan teman-teman. Mereka percaya bahwa saya jujur dan pekerja keras. Harta bisa hilang, tapi nama baik harus terus terjaga. Saya akan mewariskan pengalaman berharga ini bagi anak dan cucu saya,” demikian tutur seorang lansia yang menjamu saya setelah berkhotbah di gerejanya. Sebuah prinsip yang baik, bukan? Sebuah prinsip yang berlandaskan kebenaran firman Tuhan.
Sobat Lansia, penulis Amsal mengungkapkan bahwa nama baik lebih berharga dari kekayaan dan dikasihi lebih baik daripada emas dan perak. Mengapa demikian? Sebab kekayaan dan perak serta emas dapat diambil paksa dari kehidupan kita. Namun, nama baik yang menyebabkan kita dikasihi orang lain tak akan pernah lenyap dari kehidupan ini. Sayangnya banyak orang justru mengumpulkan harta dengan cara yang merusak nama baik mereka. Harta dapat teraih, namun nama baik justru menjadi rusak. Tak lagi dipercaya orang lain, sehingga tersisih dari pergaulan. Mari kita cermati cara kita menjalani kehidupan ini. Suatu saat kita akan meninggalkan dunia ini. Apa warisan terbaik bagi generasi selanjutnya? Nama baik yang menyebabkan kita diterima dan dikasihi orang.
DOA :
Tuhan, tuntunlah kami dengan firman-Mu agar kami dapat terus menjaga dan bahkan mewariskan nama baik bagi anak dan cucu.
Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama