Filipi 4:10-20

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

(Flp. 4:13)

Kuat bukanlah situasi yang menggambarkan tidak adanya kelemahan. Tidak ada manusia yang sempurna, semua memiliki batasan. Ketidaksempurnaan yang kita miliki itu menjadi tantangan tersendiri untuk memenuhi tujuan karena dunia menuntut kita untuk menjadi sempurna. Banyak orang menjadi depresi karena tekanan di lingkungan pendidikan, pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Bahkan, akhir-akhir ini, makin banyak anak dan remaja yang bunuh diri karena tertekan oleh tuntutan lingkungan terhadapnya, kecewa karena tak mampu memenuhi standar kesempurnaan tertentu.

Surat Filipi ditulis Rasul Paulus saat ia di penjara. Selama itu, jemaat Filipi sangat memperhatikan Paulus meskipun mereka tidak dapat bertemu muka secara langsung. Melalui surat ini, Paulus menggambarkan bagaimana sikap orang percaya dalam menghadapi berbagai keadaan. Ia sadar betul bahwa ada kalanya Tuhan memberkati manusia dengan banyak hal, tetapi ada kalanya juga Tuhan mengizinkan persoalan terjadi dalam hidup orang percaya. Ketika persoalan menghampiri, Paulus mengingatkan jemaat untuk mengingat kelemahannya dan tetap mengandalkan Tuhan yang selalu memberikan kekuatan.

Rasul Paulus memiliki beragam kelebihan yang dapat dibanggakan  Namun, ia pun memiliki batasan, ia tidak sempurna, dan ia dengan rendah hati mengakuinya. Paulus ingat akan kebaikan dan pertolongan Tuhan yang membuatnya tetap kuat dalam kelemahan dan keterbatasan, salah satunya melalui dukungan jemaat Filipi. Youth, berserulah kepada Tuhan dan niscaya kita akan kuat karena-Nya.

1. Apa yang dilakukan jemaat Filipi sehingga Paulus sangat bersyukur?

2. Bagaimana cara mendapat kekuatan dari Tuhan dalam menghadapi kelemahan?

Pokok Doa : Menyadari kelemahan diri dan mengandalkan Tuhan dalam hidup.