Ibrani 13:17-25

Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.

(Ibr. 13:18)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “memimpin” mengandung arti membimbing, menuntun, dan memberikan pedoman. Oleh karena itu, seorang pemimpin idealnya adalah seseorang yang memiliki karakter yang dapat dijadikan teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Menariknya, konsep kepemimpinan dalam iman Kristen sangat kental dengan nurani yang berbelas kasih dan rela merendahkan diri, bukan malah menjadikan peran pemimpin sebagai kemegahan pribadi. Dengan segala beban tanggung jawab yang dipikulnya, para pemimpin harus menghadapi tantangan untuk menjaga nuraninya tetap teguh dalam jalan Tuhan.

Dalam perikop Surat Ibrani hari ini, penulis surat tengah membicarakan para pemimpin spiritual sebagai perpanjangan tangan Kristus di dunia ini. Jemaat diminta untuk taat, tunduk, dan senantiasa mendoakan para pemimpin agar mereka dapat melakukan tanggung jawab dan peran mereka dengan sukacita dan nurani mereka tetap sesuai dengan teladan Kristus.

Youth, semua berawal dari hati yang tulus merespons panggilan Tuhan. Namun, ada banyak contoh kasus ketika pemimpin yang dikenal sebagai pelayan pada akhirnya jatuh. Pemimpin itu bukan malaikat, bukan superhero, masih memiliki banyak kekurangan dan membutuhkan orang lain untuk menolongnya. Jangan ketika pemimpin kita jatuh, kita merendahkannya, melainkan kita dipanggil untuk terus menopang dan mendoakan para pemimpin kita agar mereka kuat dalam proses pelayanannya, mampu menghadapi berbagai godaan, dan tidak jatuh. Kita terus mendoakan pemimpin kita karena mereka juga manusia.

1. Apa saja kewajiban kita sebagai umat terhadap pemimpin kita?

2. Apa yang dapat Anda lakukan untuk menopang pemimpin Anda?

Pokok Doa : Tekun mendoakan pemimpin agar memelihara nurani yang benar.