
KETOLOLAN HAKIKI
Yeremia 5:18-31

“Dengarkanlah ini, hai bangsa yang tolol dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga tapi tidak mendengar!”
(Yer. 5:21)
Dalam permainan berkelompok yang menggunakan penutup mata, peserta yang ditutup matanya akan memaksimalkan indra pendengarannya untuk mendengar dan menaati petunjuk dari teman sekelompoknya yang tidak ditutup matanya. Ketaatan ini dilakukan dalam “kebutaan”. Boyd K. Packer pernah mengatakan bahwa ketaatan yang sejati justru terjadi ketika kita melakukannya dalam keadaan “melihat”; artinya penuh kesadaran tentang siapa diri kita, tahu betul siapa yang kita imani, dan apa yang kita hadapi di depan.
Allah dengan tegas menyebut Israel sebagai bangsa yang tolol dan tidak mempunyai pikiran. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak melihat; mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar. Setelah semua yang Allah kerjakan dan lakukan, mereka tetap memilih menyembah ilang asing. Kata “tolol” dan “tidak mempunyai pikiran” merujuk pada kebodohan ketika mereka tidak mempunyai kesadaran, pemahaman, dan ingatan yang baik tentang Allah dan karya-Nya. Mereka gagal mengenali dan mengikuti Sang Sumber Kehidupan karena ketaatan yang mereka lakukan selama ini tidak disertai dengan kesadaran yang cukup. Allah tidak membiarkan umat-Nya hidup dalam ketololan yang hakiki. Yeremia menegaskan kalau hukuman Tuhan, yang diberikan untuk menyadarkan mereka, adalah hal yang tidak bisa dielakkan.
Youth, Tuhan bekerja luar biasa dalam kehidupan kita. Dalam segala suka duka Ia selalu menyertai. Karena itu, jangan memercayakan diri kita pada hal-hal di luar Tuhan. Sambutlah apa yang ada di depan kita dengan keyakinan bahwa Tuhan yang telah menyertai kita selama ini akan tetap menyertai kita.
1. Mengapa Israel disebut sebagai bangsa yang tolol dan tidak mempunyai pikiran?
2. Mengapa kita harus memilih Tuhan dan bukan yang lain?
Pokok Doa:
Mohon hikmat dan kerendahan hati untuk tunduk dalam ketaatan.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama