Mazmur 35:1-10

Tetapi aku bersorak-sorak karena TUHAN,

aku girang karena keselamatan dari pada-Nya ….

(Mzm. 35:9)

 

 

 

Rasanya kita tidak asing dengan peribahasa “air susu dibalas air tuba.” Arti peribahasa itu adalah kebaikan malah dibalas dengan kejahatan. Youth, pernah mengalaminya? Pernah melakukan kebaikan malah dibalas kejahatan? Jika pernah, apa yang teman-teman lakukan pada orang seperti itu? Kita mungkin bingung bagaimana harus bersikap. Banyak orang mungkin akan segera marah, benci, kecewa, sakit hati, dan merasakan berbagai perasaan negatif lainnya.

 

 

Daud pun pernah mengalami makna peribahasa di atas. Orang-orang yang selama ini diperlakukan baik olehnya, justru merencanakan dan melakukan hal jahat kepada Daud. Mereka berusaha mencabut nyawa Daud (ay. 4a), merancangkan kecelakaannya (ay. 4b), bahkan menjebaknya (ay. 7). Padahal, Daud tidak mengetahui kesalahan apa yang diperbuatnya. Ia selalu melakukan yang baik bagi orang-orang di sekitarnya. Dalam ketidakmengertiannya itu, Daud tidak menyimpan kemarahan atau sakit hati terhadap orang-orang yang memusuhinya. Rasa sakit, marah, sedih, dan kecewa karena menerima pengkhianatan itu diserahkannya kepada Tuhan. Daud meyakini bahwa keselamatan ada di tangan Tuhan. Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya.

 

 

Youth, orang-orang di sekitar kita bisa berbuat jahat dan menyakiti kita. Bahkan, mereka bisa merancangkan hal-hal buruk terhadap kita. Namun, belajarlah dari Daud. Percayalah bahwa Tuhan adalah hakim yang adil bagi kita. Ingat, bagian kita bukanlah membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Allah, sebab semuanya ada dalam kendali Allah. Pada waktu-Nya, Ia akan memberi pembelaan kepada kita.

 

 

1. Menurut ayat-ayat di atas, apa yang dialami Daud dalam kehidupannya?
2. Bagaimana cara kita melatih kesabaran terhadap orang yang memusuhi kita?

 

 

Pokok Doa: Menghilangkan keinginan untuk balas dendam.