
NIEN

Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku,
Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
(Mzm. 32:7)
Menurut legenda, dahulu ada binatang buas bernama Nien yang selalu datang di hari pertama tahun baru. Ia selalu mengambil hasil panen, ternak, dan bahkan warga desa. Maka warga meletakkan makanan di depan pintu rumah mereka pada setiap awal tahun, supaya Nien makan makanan tersebut dan tidak menyerang penduduk. Suatu hari Nien lari ketakutan melihat anak berpakaian merah. Maka pada awal tahun penduduk memakai baju merah, memasang lampion dan hiasan merah serta meledakkan petasan untuk menakut-nakuti Nien. Akhirnya, nasib Nien berakhir di tangan seorang pendeta Tao yang mengubah Nien menjadi sebuah gunung.
Biasanya orang merayakan tahun baru Imlek dengan berpesta, berpakaian baru dan memasang kembang api. Semua itu dilakukan untuk menyambut pergantian tahun. Bagi kita, orang percaya, tentu merayakan tahun baru bukan karena Nien sudah pergi, tapi sebagai ungkapan syukur karena Tuhan sudah melindungi dan memelihara hidup kita di tahun yang telah lalu. Kita boleh memasuki tahun yang baru dengan harapan baru akan berkat-berkat Tuhan yang baru pula. Tuhanlah yang telah memelihara hidup kita dan menolong kita melewati setiap masalah, khususnya dalam masa pandemi covid-19 ini.
DOA:
Tuhan, sekalipun banyak hal membuat kami merasa takut
dalam menghadapi hidup ini. Ada sakit penyakit, ada orang-orang
yang memusuhi kami, ada kesulitan hidup. Tapi, kami bersyukur
karena Engkau selalu menolong kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama