Roma 5:1-5

… bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

dan ketekunan menimbulkan tahan uji

dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Dan pengharapan tidak mengecewakan ….

(Roma 5:3-5)

Teens, ini tentang ulet, bukan ulat. Menariknya, kata “tahan uji” atau ulet di dalam Alkitab berbahasa Inggris disebut “character.” “… suffering produces endurance, and endurance produces character, and character produces hope …” (Rm. 5:3-4, NRSV). Alkitab mencatat bahwa ketekunan—mengerjakan sesuatu yang sulit secara terus-menerus—dapat menjadikan seseorang tahan uji atau berkarakter (baik). Dengan kata lain, karakter tahan uji merupakan hasil dari penderitaan panjang. Ulet timbul karena tekun; tekun itu pangkal ulet. Menariknya, berbicara tentang karakter ulet, kita bisa belajar dari ulat (caterpillar).

Ulat memiliki sifat gigih atau ulet. Menetas dari telur, bertahan karena makan dedaunan, lalu bertapa, puasa tidak makan tidak minum selama berhari-hari, menjadi kepompong, bertransformasi menjadi kupu-kupu. Yang semula bentuknya menjijikkan, digolongkan sebagai hama daun, kemudian menjadi kupu-kupu indah yang membantu proses pembuahan bunga-bunga supaya berbuah. Yang semula parasit, sekarang menjadi konfusit, bahkan menolong makhluk lain. Ulat berubah bentuk sekaligus berubah karakter. Sedangkan, ular hanya berganti kulit, tampilan luarnya saja yang berubah. Karakternya sama. Jadi, ada juga ketekunan yang tidak menimbulkan perubahan karakter. Lalu, apa yang membedakan keduanya?

Seseorang yang menyikapi penderitaan dengan iman, bahkan bermegah di dalamnya, akan berubah karakternya. Ada sukacita, ada kerelaan, ada penerimaan untuk dibentuk oleh Tuhan kepada dirinya, sehingga ia dapat berproses. Agaknya itu lebih dekat dengan pengalaman ulat yang menjadi kupu-kupu daripada pengalaman ular. Ular memangsa binatang lain (tikus, ayam, dan lain-lain) untuk persediaan selama berpuasa, sedangkan ulat hanya makan daun tanpa membunuh pohon. Barangkali, kita perlu belajar bahwa menyikapi penderitaan yang tepat adalah dengan tekun berbuat baik, tidak merugikan orang lain. Selamat bertekun!