Roma 4:1-12

… imannya diperhitungkan sebagai kebenaran.

(Rm. 4:5)

 

 

 

Ketika saya kecil, rasanya senang sekali jika dijanjikan mendapat hadiah dari orangtua. Tidak sabar rasanya menunggu datangnya hari di mana hadiah itu diwujudnyatakan. Biasanya, hadiah dijanjikan jika saya bisa memenuhi pencapaian tertentu. Namun, kadang kala juga karena kasih orangtua, hadiah tetap diberikan walau saya gagal mengejar target yang diharapkan. 

 

 

Bagi Rasul Paulus, iman Abraham tidak dinilai sebagai sebuah perbuatan (Rm. 4:4-5). Kebenaran yang diperhitungkan kepada seseorang berdasarkan imannya bukanlah sebuah upah atau hak, melainkan sebagai hadiah (ay. 4). Apa artinya bahwa pembenaran melalui iman adalah hadiah? Pembenaran itu diberikan kepada orang durhaka. Penyebutan Allah sebagai “Dia yang membenarkan orang durhaka” menunjukkan maksud Paulus bahwa Abraham adalah orang berdosa. Paulus menegaskan bahwa Abraham sendiri pun beroleh pembenaran dari Allah karena imannya, bukan karena perbuatannya. Pembenaran itu diberikan kepada Abraham sebelum ia disunat (ay. 9-10). Paulus juga mengutip Mazmur Daud dalam Mazmur 32:1-2. Daud menyadari bahwa perbuatan baik yang dilakukan manusia tidaklah dapat menyenangkan hati Allah sehingga ada pembenaran. Daud  elihat Tuhan sebagai Tuhan yang penuh kasih karunia, yang mengampuni dan tidak memperhitungkan pelanggarannya.

 

 

Youth, kita dibenarkan karena iman dalam Yesus Kristus, bukan karena perbuatan baik kita. Oleh karena itu, mari kita jalani kehidupan ini dengan sikap rendah hati, bukan dengan kesombongan. Karena apa pun yang kita terima dari Tuhan semata-mata adalah hadiah dan anugerah-Nya. Syukuri semuanya!

 

 

1. Apa maksud Paulus membandingkan Abraham dan Daud?
2. Apa anugerah terbesar yang Allah berikan kepada Anda?

 

 

Pokok Doa: Rasa syukur dalam menjalani hidup.