Ada teman yang mendatangkan kecelakaan,

tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.

(Amsal 18:24)

 “Aduh, Di, aku menyerah sama pelajaran Matema­tika ini! Ingin rasanya aku buka kembali sontekanku daripada menghafal rumus-rumus ini,” keluh Edo ke­pada Didi. “Keberhasilan memang butuh perjuangan, Do. Tidak ada keberhasilan yang cepat,” jawab Didi. “Iya Di, kamu benar,” kata Edo sambil menunduk. “Ayo bangkit! Coba kulihat soal yang sedang kamu latih. Yuk kita sama-sama men­cari jawabannya,” kata Didi memberi semangat kepada Edo. “Terima kasih ya, Di. Kamu selalu bersedia membantuku,” jawab Edo kepada Didi.

Adik-adik, siapa yang pernah hampir menyerah saat belajar seperti Edo? Yuk kita membaca Amsal 18:9, 24! Penulis Amsal memberi nasihat tentang bahaya dari kemalasan (ayat 9). Orang yang malas akan merusak masa depannya. Kemalasan dapat kita kikis jika kita memiliki teman-teman yang punya semangat tinggi dalam belajar. Sebagai sahabat, kita pun hendaknya juga bersedia membantu, karena sahabat sejati akan selalu senang jika temannya berhasil.

Adik-adik, mari tanpa pamrih kita menopang sahabat kita yang membutuhkan bantuan dan dukungan kita.

Doa: Bapa di Surga, ajar aku memiliki kepedulian kepada sahabatku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.