“… TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau;

Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”

(Ul. 31:6)

Dalam perjalanan ke pasar, saya bertemu Ibu Giyarti yang juga sedang akan pergi ke pasar. Saya heran dan bertanya mengapa Ibu Giyarti pergi sendiri ke pasar, karena biasanya anaknya yang berbelanja. Ibu Giyarti menjawab, “Saya tidak belanja banyak. Saya cuma mau beli wortel dan obat buat Bapak yang sedang sakit. Anak saya sedang pergi ke kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan di kantor.” Lalu saya menawarkan, “Mari, Ibu, saya temani ke pasar. Saya tunjukkan jalan. Kita tidak bisa lewat jalan biasa, karena portalnya sedang ditutup.” Ibu Giyarti sangat senang, wajahnya berseri karena ada teman berjalan yang dapat menunjukkan jalan yang tepat.

Hidup kita juga bagaikan sebuah perjalanan. Tak jarang kita melewati penghalang, hambatan, rintangan, dan tantangan. Walau banyak kesulitan atau menanggung beban berat, kita harus terus melangkah maju sampai tiba pada tujuan. Sebesar apa pun tantangan dan rintangan yang menghadang perjalanan hidup kita, teruslah melangkah, karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Siapa yang menemani kita berjalan akan menentukan keberhasilan perjalanan yang kita tempuh. Karena itu, teruslah berjalan bersama Tuhan sampai akhir perjalanan kita.

DOA:

Tuhan, perjalanan hidup kami tidak selalu lancar dan menyenangkan,

kadang kami menghadapi rintangan dan kesulitan.

Kami percaya, bersama-Mu kami akan mengakhiri perjalanan hidup kami

dengan selamat dan aman. Amin.