CINTA DAN LUKA
Yohanes 3:16
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak- Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.”
(Yohanes 3:16)
“Mencintai tapi melukai” atau “mencintai sampai terluka”? Ibu Teresa pernah berujar, “Mencintailah sampai kamu terluka.” Suatu hari, Ibu Teresa sedang berjalan menyusuri Kota Kolkata, India. Lalu, seorang perempuan pengemis mendekatinya untuk memberikan semangkuk uang koin Rupe. Ibu Teresa menolak pemberian perempuan pengemis itu. Akan tetapi, perempuan pengemis itu memohon kepada Ibu Teresa untuk menerima pemberiannya. “Mohon terimalah pemberian saya ini. Masih banyak orang yang lebih kesusahan daripada saya,” katanya. Pengemis itu rela menunjukkan belas kasihnya pada orang lain, sampai-sampai ia tidak mementingkan dirinya sendiri lagi. Cinta dan luka atau cinta dan rasa sakit agaknya selalu beriringan. Mungkin kamu masih ingat perkataan si Pat Kay dalam film Kera Sakti. Pat Kay si siluman babi itu selalu berkata, “Cinta, deritanya tiada akhir.”
Tidak ada cinta yang gratis. Sebaliknya, cinta (pengampunan) yang kita kira gratis dari Tuhan itu ternyata adalah hasil dari pengurbanan Yesus. Ini adalah konsep inti dari anugerah Allah, grace (gratis namun tak ternilai). Anugerah yang gratis, namun tidak murahan. Jadi, cinta itu identik dengan terluka, bukan melukai. Allah mencintai dunia ini sehingga Ia merelakan anak-Nya yang tunggal untuk menderita dan mati di atas kayu salib (Yoh. 3:16). Maka, orang yang bilang cinta tapi setiap hari melukai kita, itu omong kosong.
Teens, jika seseorang mengaku mencintaimu, tetapi melakukan tindakan kekerasan padamu—seperti pemukulan, teror, pelecehan, dan bentuk-bentuk kekerasan fisik maupun psikis lainnya—lawanlah! Segera hubungi orang-orang terdekatmu dan jauhi para pelaku kekerasan. Jangan terbujuk oleh rayuan orang yang bilang cinta, tetapi ia tidak pernah mau berkorban. Sebab, cinta dan terluka itu sepaket. Ingat, itu berbeda dari bilang cinta tapi melukai.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama