MARAH: BOLEHKAH?
Matius 21:12-17
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah
dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah.
(Matius 21:12)
Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa Ahok pernah menjadi Gubernur Jakarta dan terkenal dengan “marah-marahnya.” Jakarta banjir, Ahok marah-marah. Namun, menariknya, ia tidak hanya sekadar marah, ia bekerja membangun Jakarta untuk bebas dari banjir. Ada lagi Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma, walikota Surabaya yang menjabat sejak tahun 2016. Pada tahun 2018, media massa memberitakan bahwa Risma marah-marah karena jalan ambles di Jalan Raya Gubeng, Surabaya. Risma turun langsung ke lokasi jalan yang ambles dan melihat adanya ketidaktepatan dalam perbaikan jalan. Maka, ia membantu petugas untuk mengatur kondisi sehingga jalan dapat diperbaiki dengan cepat dan tuntas.
Teens, hari ini kita membaca kisah Yesus marah di Bait Allah. Ia geram karena banyaknya pedagang yang sedang berjualan di Bait Allah. Yesus mengusir mereka. Injil Yohanes pasal 2 mencatat bahwa Yesus membuat cambuk untuk mengusir dan menjungkirbalikkan meja penukar uang dan dan pedagang merpati. Lalu, yang menjadi pertanyaan kita sekarang adalah “mengapa Yesus marah?” Karena sesungguhnya Bait Allah adalah tempat sembahyang, rumah doa (ayat 13). Namun, telah diselewengkan menjadi tempat berdagang, sarang penyamun. Ironisnya, penyelewengan tersebut justru diprakarsai oleh para imam. Maka, yang dilakukan oleh Tuhan Yesus semata-mata untuk mengembalikan perilaku umat Allah kepada perilaku yang semestinya.
Teens, tiga contoh sikap marah di atas menjelaskan bahwa marah karena kebenaran adalah sikap yang baik. Kita, sebagai remaja, diajak untuk melatih rasa marah berdasarkan kebenaran. Selain itu, saran-saran yang membangun juga turut membuat rasa marah kita menjadi positif.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama