“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai

masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.”

(Yes. 46:4)

Pak Sosro makin renta. Dulu ia adalah seorang yang sangat aktif di lingkungan tempat tinggalnya dan di gereja juga. Kini tubuhnya makin lemah. Ia sering jatuh dan berbagai penyakit mulai bermunculan. Keinginannya masih besar. Ia ingin pergi sendiri ke kantor pos, membeli koran di tikungan jalan, membeli vitamin di toko obat, dan sebagainya, tetapi kakinya lemah. Ia sedih, ketika mengangkat gelas saja tangannya gemetar. Keinginannya menjadi tak menentu. Kadang ia merasa ingin mati, karena hidup terasa melelahkan baginya. Pak Sosro sulit menerima kenyataan. Ia mengeluh mengapa hidupnya sekarang seperti ini.

Sobat Lansia, tidak dapat dimungkiri, dengan bertambahnya usia, orang akan mengalami kemerosotan fisik. Selain rambut memutih, mata menjadi rabun, tak dapat mendengar dengan baik, tenaga melemah. Tidak ada orang yang makin kuat dan makin muda. Yang dapat kita lakukan adalah menjaga kesehatan kita dengan baik agar kekuatan kita bisa lebih awet. Mempersiapkan diri untuk menerima datangnya masa usia lanjut adalah sesuatu yang bijaksana. Jika kita tidak dapat menerima kenyataan yang terjadi pada diri kita, maka kita akan merasa frustrasi. Ingatlah bahwa sampai rambut kita putih, Tuhan akan tetap menggendong kita.

DOA:

Terima kasih, ya Tuhan, sekalipun segala sesuatu berubah,

termasuk kesehatan kami, tetapi Engkau tidak berubah.

Engkau tetap mengasihi kami.

Ajar kami untuk terus bersandar pada-Mu saja. Amin.