Daniel 2:1-23

Berkatalah Daniel: “Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada  Dialah hikmat dan kekuatan!”

(Dan. 2:20)

Dalam sebuah kelas katekisasi, terjadi sebuah diskusi tentang berkat Allah. Seorang remaja bertanya kepada temannya, “Menurutmu, kalau kamu bisa masuk ke PTN tempat kamu kuliah sekarang, itu berkat Tuhan atau usahamu sendiri?” Tanpa ragu-ragu remaja yang ditanya segera membalas, “Ya, pasti karena berkat Tuhan!” Alih-alih puas dengan jawaban temannya, si remaja yang bertanya itu kembali berkata, “Yakin berkat Tuhan? Coba kalau kamu tidak ikut bimbingan khusus setiap minggu, lalu tidak belajar mati-matian, memang bisa masuk ke PTN?” Pertanyaan ini sontak membuat peserta katekisasi yang lain terdiam.

Daniel dan teman-temannya terancam dibunuh oleh Raja Nebukadnezar. Hal itu terjadi karena para kasdim gagal menceritakan dan mengartikan mimpi Raja Nebukadnezar. Daniel dan kawan-kawannya tidak tinggal diam. Mereka berusaha untuk bertahan hidup dengan melibatkan Tuhan dalam pergumulan mereka. Namun, kenyataannya Tuhan justru masuk lebih dalam lagi. Ini bukan hanya soal mempertahankan hidup, tetapi lebih jauh hendak menceritakan kemahakuasaan Allah. Kemahakuasaan Allah melampaui kepandaian orang bijaksana dan pandai di dunia ini. Daniel meyakini bahwa Allah adalah sumber hikmat dan pengetahuan dan kepada-Nyalah ia menggantungkan hidupnya.

Youth, manusia dapat memiliki banyak pengetahuan. Namun, ingatlah selalu bahwa sehebat apa pun manusia, tidak ada yang bisa menandingi Tuhan Sang Sumber hikmat dan pengetahuan. Percuma berusaha keras untuk jadi berpengetahuan jika akhirnya mengabaikan Tuhan. Itu hanya kesia-siaan belaka.

1. Apa alasan Daniel mengajukan diri untuk mengartikan mimpi raja?
2. Apakah Anda merasakan kehadiran Allah ketika berusaha meraih cita-cita?

Pokok Doa: Bersyukur untuk pengetahuan yang dimiliki.