BANYAK MAKAN
“Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.”
(Mat. 5:6)
Teman saya, seorang perawat di sebuah panti wreda, membuat sebuah status WhatsApp yang berupa sebuah video ia sedang menggoyangkan badan bersama seorang nenek. Senyum mereka merekah dan menular, setidaknya pada saya. Segera saya mengirim pesan, menanyakan usia dan rahasia keceriaannya. “Umurnya 99 tahun, dan menurut si nenek, hanya satu rahasia mempertahankan keceriaan: banyak makan,” jawab teman saya yang disertai emoji tertawa. Saya sempat membatin, “Bukannya terlalu banyak makan justru tidak baik ya?” Untunglah segera menyusul pesan berikut, “Maksud nenek, banyak makan makanan rohani. Kalau makanan jasmani justru wajib dikurangi.” Rupanya, nenek Sularsi pun pandai bercanda.
Sahabat Lansia, kesehatan pikiran sama penting dengan tubuh. Jika ada keseimbangan, maka cerah cerialah tampilan kita, tak peduli berapa pun usia kita. Tapi, bagaimana jika sakit? Bukankah itu bisa membuat kita tampak lesu dan tak berdaya? Tentu saja, penyakit dapat memengaruhi suasana hati. Jika kita tetap setia makan “makanan rohani” yakni firman Tuhan, maka firman itu akan memelihara kesehatan hati dan pikiran kita. Hati yang damai dan pikiran yang tenang akan membuahkan kesehatan rohani.
DOA:
Bapa, biarlah rasa lapar dan haus akan Engkau yang menuntun kami tetap setia menikmati firman dan hadirat-Mu dalam hidup kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama