Lukas 24:36b-48

Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

(Luk. 24:45)

Di manakah tempat yang paling bebas di dunia ini? Di mana tempat kita bisa menjadi dan melakukan apa saja? Di mana tempat yang ada hanya diri kita dan Tuhan? Ya, di dalam pikiran kita. Pikiran kita adalah ruang dalam hidup kita yang tidak dapat dimasuki oleh siapa pun. Menurut KBBI, pikiran merupakan hasil dari berpikir, akal, ingatan, angan-angan, gagasan, niat, maksud. Definisi itu paling tidak menunjukkan bahwa pikiran adalah bagian terdalam yang cukup penting dalam kehidupan setiap manusia.

Pikiran rupanya juga mendapat perhatian dalam kisah penampakan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Saat pikiran mereka masih berusaha mencerna berita tentang kebangkitan Yesus yang disampaikan oleh para murid yang lain, Yesus sontak muncul di tengah-tengah mereka. Belum mantapnya pikiran dalam menerima berita kebangkitan membuat mereka dipenuhi ketakutan, sekaligus kegirangan, tetapi juga rasa tidak percaya dan keheranan! Namun, ketika Yesus membuka pikiran para murid untuk memahami Kitab Suci, tak lagi terlihat keraguan di wajah para murid. Ketika Tuhan sendiri yang membuka pikiran para murid, mereka dimampukan untuk memercayai dan meyakini kebangkitan Kristus. Pikiran yang terbuka memampukan para murid menerima tugas menjadi saksi untuk memberitakan pertobatan dan pengampunan.

Youth, mari izinkan Tuhan membuka pikiran kita. Biarlah seluruh rongga pikiran kita diisi oleh kepercayaan akan kebangkitan Kristus. Hanya dengan demikian, kita dimampukan untuk menghidupi setiap perkataan-Nya dalam hidup kita, bahkan dimampukan menjadi saksi-Nya.

1. Mengapa Tuhan Yesus membuka pikiran para murid?
2. Apa yang sering menghalangi kita untuk percaya pada Tuhan dan karya-Nya dalam kehidupan kita?

Pokok Doa: Membuka pikiran kita untuk percaya penuh pada Kristus.