1 Samuel 20:30-34

Tetapi Yonatan menjawab Saul, ayahnya itu, katanya kepadanya: “Mengapa ia harus dibunuh? Apa yang dilakukannya?”

(1 Samuel 20:32)

Ada yang mengatakan bahwa “True friends aren’t the ones who make your problems disappear. They are the ones who won’t disappear when you are facing problems.” Artinya, sahabat sejati bukanlah orang-orang yang menghilangkan masalahmu. Mereka adalah orang-orang yang tidak menghilang ketika kamu sedang menghadapi masalah.

Yonatan sangat sedih karena ayahnya ingin membunuh Daud, teman karibnya, akibat cemburu. Jika saat itu sudah ada media sosial, mungkin saja Saul akan menulis di status Facebook atau di Instagram-nya, “Aku akan menancapkan Daud ke dinding” (1Sam. 18:11), atau “Daud harus dibunuh” (1Sam. 19:1). Raja Saul terus berusaha untuk membunuh Daud, meskipun Yonatan memohon agar ayahnya tidak membunuh orang yang tidak bersalah atau membunuh tanpa alasan (1Sam. 19:5). Saul bertekad untuk membunuh Daud karena telah dikuasai oleh iri hati. Ketika Yonatan berusaha membela Daud, ia malah dikutuk dan dimarahi ayahnya dengan kasar (1Sam. 20:30). Ketika Yonatan bertanya kepada ayahnya mengapa Daud harus dibunuh, ayahnya melemparkan tombak untuk membunuhnya (1Sam. 20:33). Meskipun Yonatan berhasil mengelak, hatinya pasti sangat sedih karena sang ayah ingin membunuhnya. Maka, demi menyelamatkan teman karibnya, Yonatan meminta Daud untuk melarikan diri.

Teens, membela orang yang tidak bersalah sungguh membutuhkan keberanian. Yonatan memberanikan diri untuk menyelamatkan Daud yang tidak bersalah dari siasat jahat ayahnya. Demi menyelamatkan Daud yang ditolak ayahnya karena iri hati, Yonatan hampir terbunuh di tangan ayahnya sendiri. Namun, Yonatan telah melakukan hal yang benar di mata Tuhan.